Tuesday, October 29, 2013

Foto Panzerkampfwagen 35(t)


 
April 1940: Satu kompi panzer Skoda 35 dari Panzer-Regiment 11/6.Panzer-Division menunggu di hutan di dekat Mayen, Rhineland-Palatinate (Jerman), untuk pembukaan Blitzkrieg ke Barat yang akan dilancarkan bulan Mei 1940. Pada tanggal 30 Januari 1940, 6. Panzer-Division yang baru dibentuk meninggalkan markas mereka di wilayah Wuppertal dan pada tanggal 2 Februari 1940 dikumpulkan di Euskirchen dengan markas komandonya di Münstereifel


 
Iring-iringan panzer dari Kampfgruppe Esebeck/6.Panzer-Division/16.Armee/Heeresgruppe B bergerak untuk menyerang Cassel (latar belakang), yang dipertahankan oleh 145th (South) Brigade/I Corps Inggris, tanggal 26 Mei 1940; Panzerkampfwagen II bergerak di belakang Panzerkampfwagen 35(t). Perhatikan bendera penanda pesawat udara serta plat nomor taktis PzKfw II '502' yang bisa dibongkar-pasang!


 Sebuah Panzerkampfwagen 35(t) dari Panzer-Abteilung 65 memimpin barisan Panzerkampfwagen IV selama berlangsungnya Pertempuran Prancis, Mei-Juni 1940. 118 buah PzKpfw 35(t) diberikan untuk 6.Panzer Division/XXXI.Armeekorps/Panzergruppe Guderian/Heeresgruppe A dan digunakan sebagai cadangan manakala tank-tank yang kualitasnya lebih baik (Panzer III atau IV) rusak atau hancur. Foto oleh Kriegsberichter Erich Borchert (PK OKW)



Foto hasil karya Kriegsberichter Erich Borchert ini memperlihatkan para perwira dari 6. Panzer-Division sedang berdiskusi selama berlangsungnya kampanye militer di Prancis, musim panas tahun 1940. Di belakang mereka terparkir sebuah tank medium dari jenis Panzer 35(t) buatan Cekoslowakia. Berdiri di tengah memakai kradmantel adalah Major Hans-Karl Schenck (Kommandeur Panzer-Abteilung 65), sementara yang menunjuk di sampingnya adalah Hauptmann Erich Löwe (Chef 3.Kompanie / Panzer-Abteilung 65). Berdasarkan buku "Panzer-Regiment 11 / Panzer-Abteilung 65 1937-1945" karya Michael Schadewitz (halaman 162), pada tanggal 12 Juni 1940 - di tengah berlangsungnya gerak maju tentara Jerman di Prancis dan dengan sebab yang tidak diketahui - Major Schneck ditarik dari front dan posisinya digantikan oleh Major Theodor Kretschmer. Schenck sendiri kemudian dimutasi menjadi Komandan Panzertruppenschule, sebuah jabatan yang "kurang menggairahkan" bagi seorang prajurit tempur! Atas jasa-jasanya dalam merebut secara utuh sebuah jembatan strategis di kanal Oise, menawan para perwira staff AD ke-9 Prancis di La Catelet dan merebut desa Doullens dari tangan musuh, Hauptmann Löwe dianugerahi medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 4 September 1940


Kerjasama tank/infanteri: Panzer 35(t) Skoda (turmnummer 713) dari 6. Panzer-Division/Heeresgruppe Nord bergerak maju melewati sebuah desa Rusia yang telah terbakar di dekat Pskow, Rusia utara, tanggal 6 Juli 1941, dalam Operasi Barbarossa. Perhatikan jerigen berisi bahan bakar yang menempel di pinggir tank! Panzer produksi Skoda ini mendapat dukungan Panzer IV yang lebih canggih, yang diselipkan satu kompi per batalyon panzer. Nomor turet yang berukuran kecil tampaknya merupakan karakteristik dari 6. Panzer-Division di fase ini


 Meskipun diambil dari kejauhan, tapi foto besutan Helmut Ritgen ini masih tetap menarik karena memperlihatkan berlangsungnya pertempuran tanggal 2 Oktober 1941 di Vyazma yang patut mendapatkan keterangan yang lebih mendalam. Di kanan depan teronggok kereta api Soviet yang terhenti di relnya - perhatikan dua buah lokomotif, satu menghadap ke depan sementara satunya ke belakang. Di latar belakang beberapa bangunan terbakar dengan hebat dan masih mengeluarkan api, sementara langit dipenuhi asap hitam yang berasal dari depot bahan bakar Soviet yang dibom. Di kiri dan tengah depan berjajar Panzerkampfwagen 35(t) dari 6. Panzer-Division dengan kekuatan satu kompi yang berusaha maju di tengah-tengah tembakan gencar pasukan Rusia


Foto yang sedikit burem ini memperlihatkan eselon kedua dari 6. Panzer-Division sedang melewati konvoy suplai dari eselon pertama. Banyaknya jumlah kendaraan yang terlihat dalam foto ini mengingatkan kita kembali akan betapa panjangnya "ekor" logistik yang dibutuhkan demi membuat sebuah divisi panzer tetap bergerak maju! Panzerkampfwagen 35(t) di sebelah kanan membawa sebuah bendera Swastika di dek belakang sebagai tanda pengenal udara. Perhatikan tongggak-tonggak kayu yang dipasang di sepanjang pinggir jalanan yang berfungsi sebagai pembatas "rollbahn"!


Sumber :
Buku "The 6th Panzer Division: 1937-45" karya Oberst a.D. Helmut Ritgen
Majalah "Allied-Axis" issue 10 - Sturmgeschütz at the Front
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
Foto koleksi Helmut Ritgen
www.en.wikipedia.org

Thursday, October 24, 2013

Foto 5 cm Pak 38 (L/60) (5 cm Panzerabwehrkanone 38 (L/60))



Posisi pertahanan dari meriam PaK 38 50mm (L/60) (5 cm Panzerabwehrkanone 38 (L/60)) milik Panzergrenadier-Regiment 125 / 164.leichte Afrika-Division di El Alamein, Mesir, bulan Oktober 1942. Ritterkreuzträger Oberstleutnant Karl Ens (kiri) menginspeksi hasil jaring kamuflase yang telah ditutupkan di atas batu-batu gurun beserta meriamnya. Sang perwira Wehrmacht dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 14 Mei 1941 sebagai Major dan Kommandeur II.Bataillon / Infanterie-Regiment 125 (motorisiert). Dalam Perang Dunia Pertama, Ens menjadi Leutnant di Baden Grenadier-Regiment dan mendapatkan medali 1914 Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse, Ritterkreuz des Königlichen Hausordens von Hohenzollern mit Schwertern, Baden Militär-Karl-Friedrich-Verdienstorden Ritterkreuz, Baden Orden vom Zähringer Löwen Ritterkreuz II. Klasse, serta Verwundetenabzeichen 1918 in Silber. Pangkat terakhir Ernst dalam Perang Dunia II adalah Oberst. Dia dinyatakan MIA (Missing in Action) pada tanggal 15 April 1945, dan akhirnya secara resmi dinyatakan telah meninggal oleh AG Baiersbronn pada tanggal 11 Desember 1957. Foto ini sendiri diambil oleh Kriegsberichter Dohm


Di wilayah terluar kota Stalingrad, awak dari senjata anti-tank PaK38 50mm ini menggerakkan meriam mereka lebih maju lagi ke depan. Meskipun kurang efektif saat harus menghadapi tank medium Soviet T-34, senjata satu ini cukup bisa diandalkan ketika harus melawan tank yang lebih ringan dan bangunan berbenteng. Celah di antara dua lapisan Perisai bajanya jelas terlihat. Hal ini memberikan perlindungan yang lebih baik dari tembakan senjata ringan dan pecahan artileri, sementara tetap membuat senjatanya lebih ringan dibandingkan harus memasang perisai solid yang lebih tebal. Selain itu, perisai larasnya juga telah dipasangi dedaunan sebagai kamuflase. PaK 38 disuplai dengan peluru-peluru pembobol baja, pembobol baja improvisasi, serta peledak tinggi. Para awaknya menggunakan kain kanvas kamuflase di stahlhelm yang mereka kenakan


 Awak meriam anti-tank PaK 38 50mm yang bercokol di bawah tangga bangunan teater musik Stalingrad ini sebagiannya diambil dari personil Luftwaffe, apa yang para Landser biasa namakan sebagai "Ersatz-Landser" (Prajurit Pengganti). Kamuflase yang digunakannya tidak biasa karena memanfaatkan rongsokan sekitar dan bukannya rerumputan seperti standar. Ini hal yang wajar karena Stalingrad adalah pertempuran kota dan bukannya pertempuran di hutan, desa atau stepa seperti biasanya terjadi di Front Timur. Kita bisa melihat lempengan besi, kotak kayu dan potongan keranjang yang tidak terpakai dalam foto ini, semuanya memberi kombinasi pengkamuflasean yang sulit dikenali dari jarak jauh!


Sebuah meriam anti-tank 5cm PaK 38 Wehrmacht diposisikan untuk meng-cover jalanan di depannya demi mengantisipasi serangan balasan pihak Soviet di Stalingrad, Oktober 1942. Secara resmi posisi seperti tersebut dinamakan sebagai Panzerabwehrkanonenest (sarang senjata anti-tank), meskipun para Landser sendiri biasa menyederhanakannya dengan nama "Paknest". Kompi anti-tank sebuah resimen infanteri biasanya berkekuatan tiga peleton yang dilengkapi dengan empat PaK masing-masingnya. Senjata anti-tank dari jenis 3.7cm PaK 35/36 pada umumnya telah digantikan dengan 5cm PaK 38 yang berkaliber lebih besar karena terbukti tidak efektif dalam menghadapi tank-tank medium (T-34) dan berat (KV-1) Rusia

 
Awak senjata anti-tank 5-cm-PaK 38 Jerman yang tergeletak tak bernyawa di samping senjata andalannya. Foto diambil di wilayah Medenine, Tunisia, tahun 1943. Pertempuran Medenine sendiri berkobar tanggal 6 April 1943, dan merupakan serangan balasan Jerman yang ditujukan pada 8th Army Inggris. Serangan ini (yang dinamakan sebagai Operation Capri) bertujuan untuk mengganggu rencana serangan Inggris terhadap Mareth Line. Serangan berujung dengan kegagalan, dan di sore harinya pasukan Jerman ditarik mundur


Sumber :
Buku "Stalingrad Inferno: The Infantryman's War" karya Gordon Rottman dan Ronald Volstad

Tuesday, October 22, 2013

Biografi Jenderal SS (Schutzstaffel)

  1. Becker, Hellmuth : SS-Brigadeführer tukang mabok dari Totenkopf.
  2. Brandt, Karl : SS-Gruppenführer dokter pribadi Adolf Hitler.
  3. Dietrich, Josef "Sepp" : SS-Oberstgruppenführer Komandan Leibstandarte.
  4. Eicke, Theodor : SS-Obergruppenführer komandan Totenkopf dan Kamp Konsentrasi.
  5. Fegelein, Hermann : SS-Gruppenführer komandan Divisi SS "Florian Geyer".
  6. Heydrich, Reinhard : SS-Obergruppenführer yang paling ditakuti lingkaran dalam Nazi.
  7. Himmler, Heinrich : Reichsführer-SS yang mantan peternak ayam.
  8. Krüger, Walter : SS-Obergruppenführer Komandan Divisi SS "Das Reich".
  9. Meyer, Kurt : SS-Brigadeführer komandan divisi termuda seantero Wehrmacht.
  10. Mohnke, Wilhelm : SS-Brigadeführer komandan terakhir pertahanan Berlin. 
  11. Sauberzweig, Karl-Gustav : SS-Gruppenführer Komandan Divisi SS "Handschar".
  12. Schaub, Julius : SS-Obergruppenführer Kepala ajudan Hitler.
  13. Schellenberg, Walter : SS-Brigadeführer oportunis sejati di tubuh SS.
  14. Steiner, Felix : SS-Obergruppenführer Komandan Waffen-SS paling inovatif.
  15. Witt, Fritz : SS-Brigadeführer Komandan pertama Divisi SS "Hitlerjugend".
  16. Wolff, Karl : SS-Obergruppenführer panglima SS di Italia.

SS-Gruppenführer Karl Brandt (1904-1948), Dokter Pribadi Adolf Hitler!




Oleh : Alif Rafik Khan

Nama lengkap: Karl Franz Friedrich Brandt
Gelar: Prof.dr.med. (19 Oktober 1929)
Lahir: 8 Januari 1904 (Mülhausen/Elsaß)
Meninggal: 2 Juni 1948 (digantung di Lamsberg am Lech, Bayern)
Nomor keanggotaan NSDAP: 1 009 617 (bergabung 1932)
Nomor keanggotaan SS: 260 353 (bergabung 1934)

Beförderungen (Promosi)
sekitar 1933 SA-Obertruppführer
29.07.1934 SS-Anwärter
01.08.1934 SS-Mann
00.08.1934 SS-Truppführer
14.08.1934 SS-Sturmführer (mit Wirkung vom 29.07.1934)
09.01.1935 SS-Obersturmführer (mit Wirkung vom 01.01.1935)
00.07.1935 Gefreiter der Reserve
13.09.1936 SS-Hauptsturmführer
00.11.1936 Unterarzt der Reserve
09.11.1937 SS-Sturmbannführer
05.08.1939 SS-Obersturmbannführer (mit RDA vom 20.04.1939)
15.05.1940 SS-Obersturmbannführer der Reserve der Waffen-SS
01.08.1942 SS-Standartenführer der Reserve der Waffen-SS
03.09.1942 Oberstarzt der Reserve (mit Wirkung vom 01.08.1942)
30.01.1943 SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS
01.03.1943 Generalarzt der Reserve
20.04.1944 SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS

Einheiten (Unit)
00.06.34 Hitlers Begleitarzt
28.07.1942 Bevollmächtigter für das Sanitäts- und Gesundheitswesen
20.04.1944-00.04.1945 Leibarzt des Führers
25.08.1944 Reichskommissar für das Gesundheitswesen

Auszeichnungen (Medali/Penghargaan)
Ehrendegen des RF SS/Totenkopfring der SS;
SA-Sportabzeichen

Bemerkungen (Catatan)
* Ayahnya bernama Julius Brandt, seorang Major asal Prusia.
* Pada tanggal 17 Maret 1934 Brandt menikah dengan Anni Rehborn (lahir 20 November 1907), seorang juara renang, dan pasangan tersebut dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Karl Adolf Brandt yang lahir tanggal 4 Oktober 1935.
* Brandt menjadi dokter dan ahli bedah tahun 1928 dan mengambil spesialisasi pengobatan luka di kepala serta tulang belakang.
* Ditangkap bersama anggota kabinet Karl Dönitz lainnya di Flensburg oleh Inggris tanggal 23 Mei 1945.
* Ditahan di kamp dan pusat interogasi Sekutu (Ashcan) di Palace Hotel yang terletak di Mondorf-les-Bains, Luxemburg, dimana dia diberitahu oleh hakim militer dari Inggris bahwa dia akan dikenai tuntutan berlapis sebagai terdakwa utama dalam persidangan terhadap para tokoh medis Nazi Jerman.
* Didakwa dalam Sidang Tribun Militer Amerika Serikat ("Doctor Case" No.1, Penasihat Hukum: Dr. Robert Servatius) tanggal 25 Oktober 1946 - 20 Agustus 1947 dengan tuduhan terlibat dalam kejahatan perang; kejahatan terhadap kemanusiaan; dan keanggotaan di organisasi kriminal (SS).
* Secara khusus dituduh terlibat dalam proyek kriminal berikut: Eksperimen Ketinggian di Dachau (Maret 1942 - Agustus 1942); Eksperimen Pendinginan di Dachau (Agustus 1942 - Mei 1943); Eksperimen Malaria di Dachau (Februari 1942 - April 1945); Eksperimen Gas Mustar di Sachsenhausen, Natzweiler, dan beberapa kamp konsentrasi lainnya (September 1939 - April 1945); Eksperimen Sulfanilamide di Ravensbrück (September 1942 - September 1943); Eksperimen Tulang, Otot, serta Regenerasi Syaraf dan Transplantasi Tulang di Ravensbrück (September 1942 - Desember 1943); Eksperimen Air Laut di Dachau (Juli 1944 - September 1944); Eksperimen Penularan Penyakit Kuning di Sachsenhausen dan Natzweiler (Juni 1943 - Januari 1945); Eksperimen Sterilisasi di Auschwitz dan Ravensbrück (Maret 1941 - Januari 1945); Eksperimen Demam Bintik (Fleckfieber) di Buchenwald dan Natzweiler (Desember 1941 - Februari 1945)
* Dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung tanggal 2 Juni 1948. Setelahnya, Brandt menawarkan tubuhnya untuk digunakan dalam eksperimen medis, tapi tawaran ini ditolak. Beberapa saat sebelum digantung, dia mendeklarasikan: "Tak perlu malu untuk berdiri di tiang gantungan ini. Aku mengabdi pada tanah airku sama seperti orang-orang sebelum aku." Dia mengacuhkan larangan ngoceh bagi tawanan yang akan dihukum gantung dan terus berbicara bahkan ketika kain penutup wajah berwarna hitam sudah ditutupkan di wajahnya!



Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.commons.wikimedia.org
www.en.wikipedia.org
www.forum.axishistory.com
www.life.com
www.multimedia.ctk.cz
www.stalingradmilitaria.com

Album Foto Kristallnacht (1938)

Acara konferensi pers di Führerbau selama berlangsungnya peristiwa "Kristallnacht" tanggal 10 November 1938. Kalau gambar orang-orang ini terlalu kecil sehingga membuat mata anda tetelo, coba klik gambarnya sehingga ngebelegedeg dan perhatikan! SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanz-Offizier di Begleitkommando des Führers) berdiri di bawah lampu dinding di tengah, si pirang dalam seragam hitam Allgemeine-SS yang berendengan dengan Hauptmann Nicolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"). Disini kita juga bisa melihat SS-Gruppenführer Julius Schaub (sebelah kiri Brückner memagai seragam hitam Allgemeine-SS, Persönlicher Adjutant Hitler), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (sebelah kiri Wünsche, Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), Reichsminister Dr. phil. Joseph Goebbels (keempat dari kanan, Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (kedua dar kanan, Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda), dan Reichsminister Rudolf Hess (kanan, Stellvertreter des Führers). Foto oleh Hugo Jaeger (fotografer pribadi Adolf Hitler)


Sumber :
Foto koleksi Hugo Jaeger
www.life.com

Foto Adolf Hitler dan Hermann Göring

 
Adolf Hitler berfoto bersama dengan para menterinya di dalam bangunan Reichskanzlei (Berlin) tak lama setelah diangkat menjadi Reichskanzler baru Jerman oleh Reichspräsident Paul von Hindenburg (Staatsoberhaupt) tanggal 30 Januari 1933. Duduk dari kiri ke kanan: Ministerpräsident Hermann Göring (Reichskommissar für Luftfahrt und das preussische Innenministerium), Reichskanzler Adolf Hitler, dan Vizekanzler Franz von Papen. Berdiri: Franz Seldte (Reichsarbeitsminister), Dr. Günther Gereke (Reichskommissar für Arbeitsbeschaffung), Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsfinanzminister), Dr. Wilhelm Frick (Reichsinnenminister), Werner von Blomberg (Reichswehrminister), dan Dr. Alfred Hugenberg (Reichsernährungsminister)


 Para petinggi Nazi menyambut Hitler yang baru saja turun dari mobil. Foto diambil di Berlin tahun 1933. Dari kiri ke kanan: SA-Obergruppenführer Hermann Göring (Reichstagspräsident), SS-Obergruppenführer Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), SA-Gruppenführer Wilhelm Brückner (persönlicher Adjutant Hitlers), serta SS-Untersturmführer tak dikenal yang membawakan jaket tuannya dan kemungkinan adalah salah satu anggota bodyguard SS Führer


 Peringatan Heldengedenktag (Hari Pahlawan) di Berlin tanggal 25 Februari 1934. Para petinggi militer dan pejabat tinggi negara meletakkan karangan bunga untuk mengenang para pahlawan Jerman yang telah gugur di Ehrenmal Unter den Linden, Berlin. Upacara ini dipimpin oleh Reichspräsident Paul von Hindenburg (Staatsoberhaupt) yang telah menua, didampingi oleh Reichskanzler Adolf Hitler di sebelah kirinya. Dari kiri ke kanan: Konstantin Freiherr von Neurath (Reichsminister des Auswärtigen), Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister der Finanzen), SA-Standartenführer Dr. Julius Lippert (Staatskommissar in der Hauptstadt Berlin), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), SS-Brigadeführer Dr. Kurt Schmitt (Reichswirtschaftsminister), Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Hitler, Vizekanzler Franz von Papen, Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Hindenburg, Oberst Oskar von Hindenburg (1. militärischen Adjutant des Reichspräsidenten), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichstagspräsident), Generaloberst Werner von Blomberg (Oberbefehlshaber der Wehrmacht), dan General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung)


 Acara Reichsparteitag der NSDAP yang diadakan di Nürnberg bulan September 1934. Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berjalan paling depan bersama dengan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichswehrminister), sementara di belakang mereka mengikuti Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), Charakter als General der Infanterie Hermann Göring (Reichsminister der Luftfahrt) dan General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung). Orang yang berlari kecil di sebelah kiri adalah fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann


 Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 17 Maret 1935. Hitler dan para petinggi Wehrmacht berjalan menuju ke Ehrenmal (Monumen Kehormatan) dengan latar belakang gerbang masuk Zeughaus yang terletak di wilayah Unter der Linden. Dari kiri ke kanan: Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), General der Flieger Hermann Göring (Chef der Luftwaffe), Generalfeldmarschall August von Mackensen (preußischen Staatsrat), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht)


 Hari Veteran Reich (Heldengedenktag) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 17 Maret 1935. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall August von Mackensen (preußischen Staatsrat), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Chef der Heeresleitung), Generaloberst Werner von Blomberg (Reichsverteidigungsminister und Befehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Chef der Luftwaffe), dan Admiral Erich Raeder (Chef der Marineleitung)


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) dan General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dalam acara pembukaan Pameran Seni Polandia yang digelar di Berlin tanggal 19 Maret 1935. Di belakang Hitler berdiri Józef Lipski (Duta Besar Polandia untuk Jerman), sementara yang berada paling kanan adalah Mieczysław Treter (kepala pameran). Diantara Göring dan Treter adalah SS-Brigadeführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), sementara pria tinggi besar yang berdiri paling kiri adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler)



Acara perayaan ulangtahun ke-125 Kriegsakademie (Akademi Perang) Jerman sekaligus peresmian bangunan baru yang diselenggarakan di Kruppstrasse, Berlin-Moabit, pada tanggal 15 Oktober 1935. Baris depan dari kiri ke kanan: Generalleutnant Erwin von Witzleben (Kommandierender General III. Armeekorps und Befehlshaber Wehrkreis III), Siegmund Kunisch (Staatssekretär in der Reichsministerium für Wissenschaft, Erziehung und Volksbildung), Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), General der Artillerie Ludwig Beck (Chef des Generalstabes des Heeres), Generaloberst Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), General der Infanterie Curt Liebmann (Kommandeur Kriegsakademie), Generalfeldmarschall August von Mackensen (pahlawan perang Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang menjadi tamu kehormatan dalam acara ini), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Hans von Seeckt (mantan Panglima Reichswehr yang menjadi tamu kehormatan), serta General der Infanterie Gerd von Rundtstedt (Kommandeur Gruppenkommando 1 di Berlin); berdiri di belakang Göring adalah pensiunan General der Infanterie Karl Litzmann (pahlawan perang Jerman dalam Perang Dunia Pertama yang menjadi tamu kehormatan)


 Foto ini diambil di Berlin-Gatow dalam acara peresmian Luftkriegs-Akademie (Einweihungsfeier der Luftkriegsakademie) pada tanggal 1 November 1935 dan memperlihatkan para petinggi Wehrmacht bersama dengan Führer-nya. Dari kiri ke kanan: General der Infanterie Wilhelm Adam (Kommandeur Wehrmachtakademie), Admiral Erich Raeder (sedikit tertutup, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Charakter als General der Flieger Otto von Stülpnagel (Kommandeur Luftkriegs-Akademie); Oberst Karl-Heinrich Bodenschatz (1. Adjutant Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1 di Berlin), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), SS-Brigadeführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant des Führers), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht)


 Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menerima ucapan selamat secara resmi dari para petinggi angkatan perangnya dalam acara perayaan tahun baru yang diselenggarakan di Berlin, malam tanggal 31 Desember 1935 - 1 Januari 1936. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Admiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Dalam foto ini Hitler mengenakan tuxedo!


Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) memberi penghormatan dalam parade besar di Berlin untuk memperingati ulang tahun ke-47 dari dirinya, tanggal 20 April 1936. Di belakangnya, berjajar dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaladmiral Dr. h.c. Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) dan General der Infanterie Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Gruppenkommando 1 di Berlin). Di hari ini pula Göring, Blomberg dan Raeder mendapat anugerah kenaikan pangkat dari Sang Führer


 Parade Wehrmacht di Berlin dalam acara penyambutan pemimpin Italia Benito Mussolini yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman tanggal 29 September 1937. Ini adalah hari terakhir kunjungannya yang berlangsung selama empat hari (25-29 September 1937). Berdiri paling depan di podium dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Il Duce Benito Mussolini, Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generaloberst Werner Freiherr von Fritsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Baris belakang: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) dan Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine)




Ternyata bukan hanya zaman sekarang saja yang ada kegiatan reenacting, karena zaman Nazi pun diadakan juga! Foto dari tahun 1937 ini memperlihatkan reka-ulang percobaan kudeta Hitler dan Nazi di Münich yang gagal tanggal 9 November 1923 (biasa dikenal dengan nama Münich Putsch atau Beer Hall Putsch). Sejak Nazi berkuasa maka setiap tanggal 9 November semua petinggi NSDAP berkumpul di Münich untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, yang gelaran utamanya adalah reka-ulang jalan santai menyusuri Rosenheimerstraße dan Zweibrückenstraße dari Bürgerbräukeller dengan melintasi Ludwigsbrücke (jembatan Ludwig) di atas sungai Isar, Tal, Marienplatz, Weinstraße/Theatinerstraße, menyeberang ke Perusastraße, lalu ke Residenzstraße, dan berakhir di Feldherrnhalle. Baris depan, dari kiri ke kanan: Adolf Hühnlein (tidak terlihat dalam foto), Hans Streck, Theodor Kuhn, Dr. Friedrich Weber, Hermann Göring, Adolf Hitler, Werner von Blomberg, Ulrich Graf, Hermann Kriebel, Richard Kolb, dan Wilhelm Frick. Baris kedua: Hans Frank, Max Sasselmann (tertutup Weber), Dr. Walter Schultze, Alfred Rosenberg, Arno Schickdanz (tertutup Blomberg), Philipp Bouhler (tertutup Graf) dan Max Amann (tertutup Kriebel). Baris ketiga di antara Streck dan Kuhn adalah Heinz Pernet dan Wilhelm von Grolmann. Orang yang berjalan di trotoar di ujung kanan (di belakang Frick) adalah petugas kontrol barisan para peraih Blutorden. Ingat! seragam coklat ini bukanlah seragam SA melainkan Alte Kämpfer ("Pejuang Lama", alias para pemegang Blutorden). Ulrich Graf bahkan memakai ärmelband SS di lengannya! Blomberg bukanlah peraih Blutorden tapi ikut berbaris sebagai penghormatan saja dalam kapasitasnya sebagai Panglima Wehrmacht, dan itu pun rutenya selepas Feldherrnhalle menuju Königsplatz


 Upacara pemakaman mantan jenderal terkenal Jerman dalam Perang Dunia I, Erich Ludendorff, yang diselenggarakan di Münich pada tanggal 22 Desember 1937. Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berjalan paling depan, diikuti oleh, baris pertama dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Werner von Blomberg (Reichskriegsminister und Oberbefehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan General der Infanterie Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppenkommando 3). Baris kedua: General der Artillerie Walther von Reichenau (Kommandierender General VII. Armeekorps di Münich) dan General der Flieger Hugo Sperrle (Kommandierender General Luftkreis V di Münich)


Foto ini diambil pada bulan Mei 1938 saat Heer (Angkatan Darat) mempersembahkan maket rancangan Westwall (benteng pertahanan Jerman di sepanjang perbatasan dengan Prancis) kepada Adolf Hitler. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), jenderal Luftwaffe tak dikenal, Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), SS-Untersturmführer Hans Hermann Junge (di belakang Raeder, Ordonnanzoffizier in der Führerbegleitkommando), Hauptmann tak dikenal, Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Hauptmann Gerhard Engel (Adjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dua orang perwira Heer tak dikenal, Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen Oberbefehlshaber der Luftwaffe und Führerhauptquartier), dan Major Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht)


Dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium), SS-Untersturmführer Heinz Linge (tertutup oleh Udet, Persönlicher Ordonnanzoffizier des Führers), dan Generaladmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine). Foto ini diambil pada tanggal 13 Juni 1938, pada saat berlangsungnya latihan militer Luftwaffe di Barth, Pommerania, yang terletak di wilayah pantai Laut Baltik. Disini Hitler menyempatkan diri untuk berpidato di hadapan 40 orang jenderal Wehrmacht. Yang unik adalah, dalam foto ini sang Führer (dan juga Göring) mengikatkan tali topi mereka ke dagu karena kencangnya angin, suatu hal yang tidak biasa!


 Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalmajor Ernst Udet (Direktor des Technischen Amts der Luftwaffe im Reichsluftfahrtministerium), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan Major Rudolf Schmundt (Chefadjutant des Heeres beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Foto ini diambil pada tanggal 13 Juni 1938, pada saat berlangsungnya latihan militer Luftwaffe di Barth, Pommerania, yang terletak di wilayah pantai Laut Baltik. Disini Hitler menyempatkan diri untuk berpidato di hadapan 40 orang jenderal Wehrmacht. Yang unik adalah, dalam foto ini sang Führer (dan juga Göring) mengikatkan tali topi mereka ke dagu karena kencangnya angin, suatu hal yang tidak biasa!


Upacara peringatan percobaan kudeta Hitler (Münich Putsch) yang diselenggarakan di Münich tanggal 9 November 1938. Baris depan: Dr. Friedrich Weber, Hermann Göring, Adolf Hitler, Ulrich Graf dan Hermann Kriebel. Baris belakang: Max Sasselmann, Dr. Walter Schultze, Alfred Rosenberg, Arno Schickdanz, Philipp Bouhler dan Max Amann. Ingat! seragam coklat ini bukanlah seragam SA melainkan Alte Kampfer (para pemegang Blutorden). Ulrich Graf bahkan memakai pita lengan SS. Foto oleh Hugo Jaeger



Baris depan, dari kiri ke kanan: Wanita tak dikenal (kemungkinan istri dari Hühnlein), Adolf Hühnlein (NSKK-Korpsführer), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda). Baris kedua dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer Josef "Sepp" Dietrich (tertutup oleh kepala Hühnlein, Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler), SA-Marine Oberführer Horst Diether von Zittwitz genannt von Wedel (Adjutant Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), Oberstleutnant Rudolf Schmundt (tertutup oleh kepala Göring, Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler), Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier), SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler). Sedikit tertutup oleh kepala Bodenschatz adalah Korvettenkapitän Karl-Jesko von Puttkamer (Marine-Adjutant beim Führer und Reichskanzler). Tidak ada keterangan kapan foto ini diambil, tapi kemungkinan besar dalam pembukaan acara Internationale Automobil-Ausstellung (Pameran Otomotif Internasional) ke-29 yang digelar di Berlin pada tanggal 17 Februari 1939


 
Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berpamitan dengan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe) setelah meresmikan "Japanischen Kunstausstellung" (Pameran Kesenian Jepang) di Pergamon Museum. Foto diambil oleh Heinrich Hoffmann tanggal 28 Februari 1939. Tokoh Nazi lain yang ikut nampang dalam foto ini di antaranya adalah (baris depan dari kiri ke kanan): SS-Obersturmführer Max Wünsche (Ordonnanz-Offizier di Begleitkommando des Führers), Reichsführer-SS Dipl.-Landwirt Heinrich Himmler (Reichsführer-SS und Chef der deutschen Polizei), Reichsminister Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen), Reichsminister Dr. jur. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), SS-Hauptsturmführer Reinhard Spitzy (Sekretär des deutschen Botschafters), Reichsminister Bernhard Rust (Reichsminister für Wissenschaft, Erziehung und Volksbildung), SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant “Führer und Reichskanzler”), Reichsminister Dr. jur. Otto Meissner (Chef der Präsidialkanzlei bei Hitler), Staatssekretär Paul Körner (Staatssekretär des Generalbevollmächtigten für den Vierjahresplan), dan Generalmajor (Luftwaffe) Karl-Heinrich Bodenschatz (Chef des Ministeramtes des Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe). Satu lagi, di atas Frick bisa jadi adalah Gesandter Paul-Otto Schmidt (offizieller Dolmetscher Adolf Hitlers) dan orang Asia di antara Meissner dan ajudan SS di baris ketiga adalah Saburo Inouye, atase kebudayaan Jepang di Berlin


19 April 1939: Dalam salah satu rangkaian perayaan ulangtahun Hitler yang ke-50 - yang akan diselenggarakan keesokan harinya - para petinggi pemerintahan dan militer Nazi Jerman berdiri di depan pintu Ehrenhof Reichskanzlei, sambil mendengarkan repertoar musik yang dibawakan oleh Musikkoprs Leibstandarte SS Adolf Hitler pimpinan Musikdirektor SS-Hauptsturmführer Hermann Müller-John. Baris depan, dari kiri ke kanan: SS-Obergruppenführer Josef "Sepp" Dietrich" (Kommandeur Leibstandarte SS Adolf Hitler), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Dr. Joseph Goebbels (Reichsminister für Volksaufklärung und Propaganda), dan Reichsleiter Martin Bormann (Chef des Stabes Stellvertreter des Führer). Di baris belakang tampak wajah-wajah "familiar", dari kiri ke kanan: Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Dr. Wilhelm Frick (Reichsminister des Innern), Adolf Hühnlein (Korpsführer NSKK), Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Konstantin Hierl (Reichsarbeitsführer), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Mereka semua sedang menyimak kertas berisikan lirik dari lagu-lagu dangdut yang dibawakan oleh Musikkorps LSSAH



 Petinggi Nazi Jerman dan Fasis Italia memberi hormat pada masyarakat Berlin di atas balkon Reichskanzlei setelah penandatanganan "Stahlpakt" (Pakta Besi/Pact of Steel/Patto d'Acciaio) untuk mempertegas aliansi kedua negara tanggal 22 Mei 1939. Baris depan dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen), Galeazzo Ciano (Menteri Luar Negeri Italia yang juga adalah menantu Benito Mussolini), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), dan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Di belakang kita bisa melihat Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) dan Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres). Uniknya, dalam foto ini kita bisa melihat EMPAT cara hormat yang berbeda: hormat Nazi alias Hitlergruß (Von Ribbentrop dan Hitler), hormat Fasis (Ciano), hormat militer (Von Brauchitsch), dan hormat Marsekal (Raeder dan Göring)!


  Para pemimpin Jerman berkumpul di Ehrentribüne (tribun kehormatan) saat berlangsungnya demonstrasi udara Luftwaffe di Tiergartenstraße (Berlin) dalam rangka menyambut kunjungan kenegaraan Pangeran Regen Paul dari Yugoslavia tanggal 2 Juni 1939. Berdiri di baris depan dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Pangeran Regen Paul (terhalang oleh Göring), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan dua orang diplomat: Konstantin Freiherr von Neurath (Reichsprotektor in Böhmen und Mähren) serta Ernst von Weizsäcker (Staatssekretär des Auswärtigen Amtes), yang merupakan ayah dari Presiden Federal Jerman Barat seusai perang, Richard von Weizsäcker. Kita dapat melihat dengan jelas Göring mengenakan selempang merah dan Grand Cross of the yugoslavian Order of the White Eagle. Raeder dan Von Neurath juga mengenakan selempang yang sama, sementara Von Brauchitsch mengenakan selempang biru dan Grand Cross of the Order of Yugoslavian Crown, serta Von Weizsäcker mengenakan Order of Saint Sava. Bagaimana dengan Hitler sendiri? Seperti biasa, dia tidak mau menerima medali asing dari tamu kenegaraan yang berkunjung ke Jerman...



Upacara penyambutan sekaligus penghormatan terhadap Legion Condor yang dihelat di lapangan Lustgarten, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Foto ini memperlihatkan saat Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menginspeksi barisan sukarelawan Jerman dalam Perang Saudara Spanyol tersebut, sementara di belakangnya mengikuti, dari kiri ke kanan: Oberst Walter Warlimont (cuma kelihatan sedikit kepalanya, penasihat militer Jerman untuk Francisco Franco tahun 1936 sebelum Legion Condor dibentuk), General der Flieger Hellmuth Volkmann (Komandan kedua Legion Condor, periode 1 November 1937 - 31 Oktober 1938), General der Flieger Hugo Sperrle (Komandan pertama Legion Condor, periode 6 November 1936 - 31 Oktober 1937), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaloberst Walther von Brauchitsch (tertutup oleh Göring, Oberbefehlshaber des Heeres), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Vizeadmiral Hermann von Fischel (Chef des Allgemeinen Marineamtes), serta Generalmajor Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Komandan ketiga sekaligus terakhir Legion Condor, periode 1 November 1938 - 18 Juli 1939). Foto ini terdapat dalam salah satu dari dua album foto pribadi milik Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen, yang dilelang secara terbuka oleh Dickins Auctioneer Ltd pada bulan Maret 2017 (satu album memperlihatkan saat sang Baron menjadi komandan Legion Condor tahun 1939, sementara album lainnya diambil pada saat Unternehmen Barbarossa tahun 1941). Foto-foto lain dari upacara penyambutan Legion Condor bisa dilihat DISINI


 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) memimpin para petinggi militer Nazi Jerman dalam acara peletakan karangan bunga di Ehrenmal (Monumen Kehormatan) Unter den Linden, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Di hari itu, seluruh Berlin menyambut kedatangan Legion Condor (kontingen Jerman dalam Perang Saudara Spanyol) yang baru saja tiba dari kemenangan gilang-gemilang di Spanyol. Di belakang Hitler berdiri, dari kiri ke kanan: Ajudan Luftwaffe tak dikenal, Vizeadmiral Hermann von Fischel (mantan Komandan Pasukan Laut Jerman di Spanyol), Oberst Walter Warlimont (Stellvertreter Chef Wehrmachtsführungsamt), Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Chef Ministeramts im Reichsluftfahrtministerium und Verbindungsoffizier Görings zu Hitler), General der Flieger Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3 yang juga mantan Komandan pertama Legion Condor), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe und Staatssekretär im Reichsluftfahrtministerium), General der Flieger Hellmuth Volkmann (Kommandeur Luftkriegsakademie Berlin-Gatow yang juga mantan Komandan kedua Legion Condor), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Hauptmann Nikolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), General der Flieger Albert Kesselring (Chef Luftflotte 1), dan Generalmajor Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandeur Legion Condor)



Upacara penyambutan sekaligus penghormatan terhadap Legion Condor yang dihelat di lapangan Lustgarten, Berlin, tanggal 6 Juni 1939. Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menyalami Generalmajor Dr.-Ing. Wolfram Freiherr von Richthofen (Kommandeur Legion Condor) di podium kehormatan, sementara di belakang Richthofen satu demi satu para komandan terdahulu Legion Condor menaiki tangga untuk bersalaman dengan sang Führer. Dari bawah ke atas: Oberst Walter Warlimont (penasihat militer Jerman untuk Francisco Franco tahun 1936 sebelum Legion Condor dibentuk), General der Flieger Hellmuth Volkmann (Komandan kedua Legion Condor, periode 1 November 1937 - 31 Oktober 1938), dan General der Flieger Hugo Sperrle (Komandan pertama Legion Condor, periode 6 November 1936 - 31 Oktober 1937). Berdiri di podium, dari kiri ke kanan: SS-Gruppenführer Julius Schaub (Persönlicher Adjutant Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), perwira militer Spanyol tak dikenal, ajudan Luftwaffe tak dikenal, Generaloberst Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe), serta SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant Führer und Reichskanzler). Foto ini terdapat dalam salah satu dari dua album foto pribadi milik Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen, yang dilelang secara terbuka oleh Dickins Auctioneer Ltd pada bulan Maret 2017 (satu album memperlihatkan saat sang Baron menjadi komandan Legion Condor tahun 1939, sementara album lainnya diambil pada saat Unternehmen Barbarossa tahun 1941). Tulisan tangannya adalah asli milik Richthofen sendiri!


 Adolf Hitler bertemu dengan para panglima angkatan perangnya di Berghof, Obersalzberg, tanggal 22 Agustus 1939. Dari kiri ke kanan: Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Artillerie Günther von Kluge (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 6), Generaloberst Wilhelm List (Oberbefehlshaber Heeresgruppen-Kommando 5), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Oberst Walter Warlimont (Stellvertreter Chef Wehrmachtsführungsamt). Dalam pertemuan ini, sang Führer memberitahu bahwa perang dengan Polandia sudah tak terhindarkan, dan dia meminta semua panglimanya untuk menghadapi hal tersebut dengan penuh keyakinan serta optimisme, meskipun dibayangi kemungkinan bahwa Inggris dan Prancis akan berada di pihak Polandia (pidato lengkap Hitler bisa dilihat DISINI). Dalam foto ini kita bisa melihat bahwa mereka semua mengenakan pakaian sipil. Ini karena pertemuan tersebut bersifat diplomatik, sebagai sebuah persiapan sebelum perundingan antara Hitler dengan Duta Besar Inggris untuk Jerman, Neville Henderson, yang dilangsungkan di tempat yang sama keesokan harinya (23 Agustus 1939)



Pada tanggal 1 September 1939 pukul 10:00 pagi, Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) berbicara di hadapan para deputi Reichstag Jerman dan mengumumkan bahwa saat ini Jerman dalam keadaan berperang dengan Polandia. Pengumuman tersebut disambut dengan gegap gempita, tepuk tangan panjang dan teriakan "Heil Hitler" yang membahana diselingi oleh salam Nazi. Untuk identifikasi foto bawah: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Reichstagspräsident) duduk di atas Hitler dalam fungsinya sebagai pimpinan Reichstag; di kiri Hitler berdiri SS-Gruppenführer Julius Schaub (Adjutant der SS beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dan SS-Gruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Staatssekretär und Chef der Reichskanzlei), sementara di kanannya adalah SS-Gruppenführer Dr. Otto Dietrich (Staatssekretär im Reichsministerium für Volksaufklärung und Propaganda) dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chefadjutant des "Führers und Reichskanzlers“); di baris depan di sebelah kiri adalah Reichsminister Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen) dan SS-Obergruppenführer Rudolf Hess (Stellvertreter des Führers), sementara di belakang mereka adalah Reichsminister Walter Funk (Reichswirtschaftsminister) dan Reichsminister Lutz Graf Schwerin von Krosigk (Reichsminister für Finanz). Isi lengkap pidato Hitler bisa dilihat DISINI



  
Perundingan militer para petinggi Wehrmacht yang berlangsung di dalam kereta api pribadi Hitler yang juga berfungsi sebagai markas berjalannya, Führersonderzug "Amerika", yang saat itu sedang berada di Illnau (Polandia), 12 September 1939. Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generalmajor Karl-Heinrich Bodenschatz (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber der Luftwaffe und dem Führerhauptquartier), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef der Oberkommando der Wehrmacht), Generalmajor Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtsführungsamt), Hauptmann im Generalstab Wilhelm "Willy" Deyhle (Adjutant Chef des Wehrmachtsführungsamt), Oberstleutnant Nikolaus von Vormann (Verbindungsoffizier zwischen dem Oberbefehlshaber des Heeres und dem Führerhauptquartier), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auwärtigen). Dalam pertemuan tersebut, Göring melaporkan mengenai pencapaian Luftwaffe dalam pertempuran di Polandia sampai sejauh ini


 Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht) dan para pengiringnya menginspeksi sebuah QF 3-pounder Hotchkiss kaliber 47mm / L40 (Canon Hotchkiss à tir rapide de 47 mm), tanggal 21 September 1939. Meriam laut ini aslinya dipasang di kapal tapi kemudian digunakan sebagai meriam darat dalam Pertempuran Kępa Oksywska yang berlangsung di Dataran Tinggi Oksywie di luar kota Gotenhafen (Gdynia/Gdingen), yang berlangsung dari tanggal 10 s/d 19 September 1939. BTW, yang nyengir di tengah adalah Gauleiter Albert Forster (Gauleiter Danzig), sementara bapak-bapak ndut di kanan, siapa lagi kalau bukan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Nyelip di belakang Hitler adalah Hauptmann Nicolaus von Below (Adjutant der Luftwaffe beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Foto oleh Heinrich Hoffmann


 Di dalam ruangan Ehrenmal (Monumen Kehormatan), para petinggi militer Nazi memberi salam penghormatan kepada arwah para pahlawan Jerman yang telah gugur, dalam peringatan Heldengedenktag (Hari Pahlawan) yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 10 Maret 1940. Berdiri menghadap ke arah kiri, dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), dan Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Foto-foto lengkap Heldengedenktag lainnya bisa dilihat DISINI

 
Pada pukul 15:00 tanggal 21 Juni 1940, Hitler dan para pengiringnya tiba di Clairière de l'Armistice (Lapang Gencatan Senjata) di Hutan Compiègne, Prancis. Dia datang dengan menaiki mobil Mercedes-Benz W31 tipe G4 beroda enam yang disupiri oleh SS-Sturmbannführer Erich Kempka. Sang Führer disambut oleh para petinggi Nazi yang telah hadir terlebih dahulu: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer), dan Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen)


Sebelum dimulainya negosiasi gencatan senjata antara pihak Jerman dan Prancis yang diselenggarakan di Clairière de l'Armistice, Compiègne (Prancis), tanggal 21 Juni 1940, para petinggi Third Reich ngobrol-ngobrol sebentar, yang dilanjutkan dengan naiknya mereka semua ke Compiègne Wagon untuk menunggu kedatangan delegasi Prancis. Semuanya mendengarkan dengan santai saat sang Führer ngacapruk, sementara di latar belakang terlihat gerbong bersejarah Compiègne Wagon yang nantinya akan menjadi lokasi penandatanganan. Gerbong tersebut bertulisan "Compagnie Internationale des Wagons-Lits et des Grands Express Européens" (Perusahaan Kereta-Tidur Internasional dan Express Akbar Eropa). Sebagai identifikasi orang-orang yang nongol dalam foto ini, dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine) serta Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres)


 Sebelum dimulainya negosiasi gencatan senjata antara pihak Jerman dan Prancis yang diselenggarakan di Clairière de l'Armistice, Compiègne (Prancis), tanggal 21 Juni 1940, para petinggi Third Reich ngobrol-ngobrol sebentar, yang dilanjutkan dengan naiknya mereka semua ke Compiègne Wagon untuk menunggu kedatangan delegasi Prancis. Sebagai identifikasinya, dari kiri ke kanan: Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaloberst Walther von Brauchitsch (tertutup oleh Göring; Oberbefehlshaber des Heeres), Generalfeldmarschall Hermann Göring (membelakangi kamera; Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Joachim von Ribbentrop (membelakangi kamera; Reichsminister des Auswärtigen), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Orang yang nyempil sendirian di sebelah kanan adalah SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chef-Adjutant Führer und Reichskanzler). Di latar belakang kita bisa melihat patung Marsekal Ferdinand Foch, panglima Sekutu yang memimpin perundingan damai di tempat yang sama 22 tahun sebelumnya, yang mengakhiri Perang Dunia Pertama dengan kekalahan di pihak Kekaisaran Jerman




21 Juni 1940: Setelah mengobrol sebentar dengan para petinggi Nazi Jerman, Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler) menaiki Compiègne Wagon untuk selanjutnya menunggu tibanya delegasi Prancis (yang datang beberapa menit kemudian). Meskipun diambil dari kejauhan, tapi kita masih bisa mengenali wajah-wajah "familiar" dalam foto berwarna asli hasil jepretan Hugo Jaeger ini, diantaranya adalah: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chef-Adjutant Führer und Reichskanzler)


21 Juni 1940: Delegasi Jerman tampak sedang menunggu kedatangan delegasi Prancis dalam perundingan gencatan senjata yang akan mengakhiri perang antara kedua negara. Perundingan ini diselenggarakan selama dua hari (21-22 Juni 1940), di dalam Compiègne Wagon yang diparkir di Hutan Compiègne, persis di lokasi yang sama dimana Jerman menyerah kalah dalam Perang Dunia Pertama tahun 1918. Dalam foto ini kita bisa melihat, duduk searah jarum jam: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), dan Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer). Yang sedang menjepretkan kameranya diantara Ribbentrop dan Raeder adalah Heinrich Hoffmann, fotografer pribadi Hitler; sementara bintara SS yang berada paling dekat dengan kamera adalah SS-Hauptscharführer Otto Günsche (Adjutant Führer und Reichskanzler)


21 Juni 1940: 12 menit setelah kedatangan delegasi Prancis di gerbong kereta yang dipakai sebagai tempat negosiasi gencatan senjata antara pihak Jerman dan Prancis, Hitler berdiri, memberi hormat dengan kaku, dan pergi meninggalkan kereta. Waktu menunjukkan pukul 15:42 (seluruh prosesi penyerahan sendiri hanya berlangsung sekitar 15 menit). Hitler dan rombongan lalu meninggalkan lokasi, dengan diiringi lagu "Deutschland, Deutschland uber Alles" serta "Horst Wessel" yang dibawakan oleh Musikkorps Führer-Begleit-Bataillon. Foto ini memperlihatkan saat sang Führer memberi hormat kepada Oberstleutnant Kurt Thomas (Kommandeur Führer-Begleit-Bataillon) sebelum mampret. Di belakang Hitler berdiri, dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), serta Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe)


 Dengan diiringi oleh para petinggi militer Nazi Jerman serta ajudannya, Hitler meninggalkan lokasi Clairière de l'Armistice, Compiègne (Prancis), setelah menyerahkan draft syarat gencatan senjata kepada delegasi Prancis, tanggal 21 Juni 1940. Dari kiri ke kanan: Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Rudolf Hess (Stellvertreter des Führer), dan Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Hauptmann Nikolaus von Below (Luftwaffen-Adjutant beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Rudolf Schmundt (Chefadjutant der Wehrmacht beim Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), dan SA-Obergruppenführer Wilhelm Brückner (Chef-Adjutant Führer und Reichskanzler)

Foto diambil di balkon Reichskanzlei yang menghadap Wilhelmplatz tanggal 6 Juli 1940, sekembalinya Hitler ke Berlin dari masa tinggalnya di Führerhauptquartier Tannenberg, Schwarzwald (28 Juni - 5 Juli 1940). Dari kiri ke kanan: Führer Adolf Hitler (Führer und Reichsanzlei), SS-Hauptsturmführer Max Wünsche (SS-Adjutant der "Adjutantur der Wehrmacht beim Führer und Reichskanzler"), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan Generalleutnant Karl-Heinrich Bodenschatz (Chef des Ministeramtes des Reichministers der Luftfahrt und Oberbefehlshabers der Luftwaffe). Foto ini sering nongol di History Channel!



6 Juli 1940: Rakyat Jerman menyambut dengan penuh sorak-sorai para pemimpin mereka yang berdiri di balkon bangunan Neue Reichskanzlei (Berlin) yang menghadap Wilhelmplatz, yang baru saja meraih kemenangan gilang-gemilang di Front Barat melawan pasukan Sekutu. Hitler sendiri baru saja balik ke Berlin dari masa tinggalnya di Führerhauptquartier Tannenberg, Schwarzwald, yang berlangsung selama seminggu (28 Juni s/d 5 Juli 1940). Dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Großadmiral Erich Raeder (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generaloberst Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), dan Generaloberst Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht). Dua orang yang berada di ujung kanan kemungkinan adalah awak kamera. Foto paling bawah memperlihatkan sebuah mobil yang nangkring di bawah balkon. itu adalah Mercedes-Benz 320 Pullman Limousine (1937)


Pada tanggal 19 Juli 1940 bertempat di Krolloper (Gedung Opera Kroll) dalam Reichstagssitzung (sesi Reichstag), Adolf Hitler mengumumkan promosi 12 orang Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) baru Wehrmacht yang telah berprestasi luar biasa dalam peperangan di Barat satu bulan sebelumnya. Ke-12 orang tersebut terdiri dari 9 orang marsekal Heer dan 3 orang marsekal Luftwaffe. Selain itu, naik pangkat juga Panglima Luftwaffe Hermann Göring dari Generalfeldmarschall menjadi Reichsmarschall. Dalam foto ini para Generalfeldmarschall anyar dari Heer berfoto bersama Hitler dan Göring sambil membawa Marschallstab (Tongkat Marsekal) mereka. Dari kiri ke kanan: Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Gerd von Rundstedt (Oberbefehlshaber Heeresgruppe A), Fedor von Bock (Oberbefehlshaber Heeresgruppe B), Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Walther von Brauchitsch (Oberbefehlshaber des Heeres), Wilhelm Ritter von Leeb (Oberbefehlshaber Heeresgruppe C), Wilhelm List (Oberbefehlshaber 12. Armee), Hans-Günther von Kluge (Oberbefehlshaber 4. Armee), Erwin von Witzleben (Oberbefehlshaber 1. Armee), dan Walther von Reichenau (Oberbefehlshaber 6. Armee)


 Masih dalam upacara pengangkatan para jenderal dan marsekal baru Jerman yang diselenggarakan tanggal 19 Juli 1940 di Krolloper. Ini adalah para Marsekal anyar Luftwaffe, dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Erhard Milch (Generalinspekteur der Luftwaffe als Vertreter des Oberbefehlshabers Göring), Generalfeldmarschall Hugo Sperrle (Chef Luftflotte 3), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan Generalfeldmarschall Albert Kesselring (Chef Luftflotte 2). Total terdapat lima orang Marsekal Luftwaffe, dan sisa dua orang lagi diangkat setelah acara ini: Generalfeldmarschall Wolfram Freiherr von Richthofen (16 Februari 1943) dan Generalfeldmarschall Robert Ritter von Greim (25 April 1945)


Ketiga pimpinan Angkatan Bersenjata memberi ucapan selamat untuk Hitler atas ulang tahunnya yang ke-52 tanggal 20 April 1941, yang dirayakan secara sederhana di Führerhauptquartier Frühlingssturm (Mönichkirchen, Austria). Dua hari kemudian Yunani menyatakan penyerahannya setelah diinvasi oleh pasukan Jerman dan Italia. Disini terlihat dari kiri ke kanan: Generalfeldmarschall Walther von Brauchitsch (Panglima Angkatan Darat), Reichsmarschall Hermann Göring (Panglima Angkatan Udara) dan Großadmiral Erich Raeder (Panglima Angkatan Laut). Wajah yang nyelip di belakang sambil tersenyum tampaknya adalah Reichspressechef Dr.rer.pol. Otto Dietrich


 Hitler bersama dengan para petinggi Nazi di Führerhauptquartier Wolfsschanze (Rastenburg) di hari ulangtahunnya yang ke-53 tanggal 20 April 1942. Dari kiri ke kanan: Großadmiral Erich Raeder (membelakangi kamera, Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Adolf Hitler (Führer und Reichskanzler), Reichsleiter Dr. Robert Ley (Reichsorganisationsleiter der NSDAP), Generalleutnant Walter Buhle (Chef vom Heeresstab im OKW, Oberkommando der Wehrmacht), SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Karl Wolff (Verbindungsoffizier zischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), SS-Oberführer Prof. Dr.ing. Ferdinand Porsche (Wehrwirtschaftsführer), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), dan SS-Obergruppenführer Dr.jur. Hans Heinrich Lammers (Reichsminister ohne Portfeuille und Chef der Reichskanzlei). Foto oleh Walter Frentz


  Arys (Orzysz) di Prusia Timur, 20 April 1944: Adolf Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya menyaksikan parade 20 buah Jagdpanzer 38 (Sd.Kfz.138/2) "Hetzer" ("Umpan" atau "Biangkerok") produksi pertama dalam jalur autobahn sebagai bagian dari perayaan ulangtahun suram sang Führer yang ke-55. Setelah acara demonstrasi usai mereka langsung dikirim kembali ke pabriknya karena proses produksinya yang masih belum sempurna! Foto atas, dari kiri ke kanan: Generaloberst Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), perwira panzer tak dikenal, dan Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Orang yang mengenakan seragam Oberleutnant Luftwaffe sambil memegang kamera film adalah Walter Frentz (21 Agustus 1907 - 6 Juli 2004) yang merupakan salah satu fotografer pribadi Adolf Hitler. Dari tahun 1939 s/d 1945 dia mengabadikan segala aktivitas pemimpin Jerman tersebut (juga orang-orang terdekatnya) melalui kamera foto dan film 


 Dari kiri ke kanan: Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef Oberkommando der Wehrmacht), General der Artillerie Walter Warlimont (Chef Wehrmachtführungsstabes Oberkommando der Wehrmacht), Reichsführer-SS Heinrich Himmler (Chef der SS und deutschen Polizei), Adolf Hitler (Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), SS-Brigadeführer und Generalmajor der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier), Konteradmiral Hans-Erich Voß (Verbindungsoffizier Oberbefehlshaber der Kriegsmarine zum Führerhauptquartier), dan Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe). Foto ini diambil oleh Walter Frentz di Arys (Orzysz), Prusia Timur, pada momen ulangtahun Hitler yang ke-55 tanggal 20 April 1944


Foto di atas diambil tanggal 7 Juni 1944 (16:55 s/d 18:15) di Schloss Klessheim, satu hari setelah D-Day Sekutu di Normandia, dan memperlihatkan para petinggi Jerman dan sekutunya Hungaria sedang merundingkan cara-cara menekan harga pecel lele. Berdiri dari kiri ke kanan: Reichsminister Joachim von Ribbentrop (Reichsministers des Auswärtigen), General der Flieger Günther Korten (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), General der Artillerie Walter Warlimont (Stellvertretender Chef des Wehrmachtführungsstabs), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Deutsche Luftwaffe), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommandos der Wehrmacht), Generaloberst Alfred Jodl (Chef des Wehrmachtführungsstabes im Oberkommando der Wehrmacht), Generaloberst János Vörös (Panglima AD Hungaria), dan General der Infanterie Hans von Greiffenberg (Militärattaché an der deutschen Botschaft in Budapest und Bevollmächtigten General der Deutschen Wehrmacht in Ungarn). Duduk dari kiri ke kanan: Döme Sztójay (Perdana Menteri Hungaria) dan Adolf Hitler. Disini kita melihat Hitler dalam kondisinya yang paling langka: memakai kacamata! Dia memperhatikan dengan serius sementara Jodl memperlihatkan kepadanya peta Prancis dengan pantai Normandia lokasi pendaratan Sekutu tempat tangan kanannya menunjuk. BTW, medali berbentuk bintang berkaki delapan di dada Korten adalah Breast Star of Grand Cross of the order of Merit of Hungary (Magyar Köztársasági Érdemrend)



 
Upacara penganugerahan Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds) yang pertama, terakhir dan satu-satunya untuk jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel yang diselenggarakan di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, tanggal 1 Januari 1945 (Rudel telah menerima pengumumannya dari tanggal 29 Desember 1944). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya dan menghancurkan tank ke-463! Foto atas, dari kiri ke kanan: Joachim von Ribbentrop (Reichsminister des Auswärtigen), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier der Waffen-SS zum Führerhauptquartier), Generaloberst Alfred Jodl (Chef der Wehrmacht-Führungsamt)), Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), General der Infanterie Wilhelm Burgdorf (Leiter des Heeres-Personalamt), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Großadmiral Karl Dönitz (Oberbefehlshaber der Kriegsmarine), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres)


 Dari kiri ke kanan: Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), General der Flieger Karl Koller (Chef des Generalstabes der Luftwaffe), SS-Gruppenführer und Generalleutnant der Waffen-SS Hermann Fegelein (Verbindungsoffizier zwischen dem Reichsführer-SS und dem Führerhauptquartier), Adolf Hitler (Führer und Oberster Befehlshaber der Wehrmacht), Oberst Hans-Ulrich Rudel (Geschwaderkommodore Schlachtgeschwader 2 "Immelmann"), dan Generaloberst Heinz Guderian (Chef des Generalstabes des Heeres). Foto ini diambil di Führerhauptquartier Adlerhost, Pegunungan Taunus/Ziegenberg, pada tanggal 1 Januari 1945. Göring dan Rudel sengaja datang ke Adlerhost di hari pertama tahun 1945 tersebut untuk menghadiri upacara penganugerahan medali keberanian tertinggi yang bisa diberikan oleh Nazi Jerman kepada jagoan Stuka Hans-Ulrich Rudel: Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Goldenem Eichenlaub, Schwertern und Brillanten (Knight's Cross of the Iron Cross with Golden Oak Leaves, Swords, and Diamonds). Rudel mendapatkan medali keberanian dengan grade tertinggi tersebut setelah menyelesaikan misi tempur ke-2.400 dengan pesawat Stuka-nya serta menghancurkan tank ke-463! Di hari itu pula dia naik pangkat dari Oberstleutnant menjadi Oberst. Dalam foto yang dibuat oleh Heinrich Hoffmann ini, terlihat Fegelein mengenakan seragam Litewka SS yang langka!